Model Pembelajaran Daring dan Luring, Solusi di Tengah Masa Pandemi

Pandemi yang terjadi akibat wabah virus corona membuat banyak aspek kehidupan masyarakat menjadi berubah, tak terkecuali dengan sistem pendidikan. Yang mana model pembelajaran daring dan luring menjadi salah satu yang banyak diterapkan, karena dianggap sebagai solusif efektif di tengah kondisi seperti sekarang.

Lebih Dekat dengan Pembelajaran Secara Daring dan Luring

Pembelajaran yang menggabungkan antara sistem daring (online) dan luring (offline) ini disebut pula dengan istilah blended learning, yang merupakan pembelajaran inovatif untuk masa depan. Meski baru baru ini menjadi populer di dalam negeri, namun model pembelajaran blended learning sebenarnya sudah ada cukup lama.

Hanya saja, saat ini modelnya semakin inovatif berkat perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat. Dimana blended learning sendiri dapat diartikan sebagai model pembelajaran gabungan, yakni campuran antara belajar tatap muka atau luring dengan belajar berbasis teknologi atau daring. Bisa dibilang modelnya mempunyai kesamaan dengan e-learning.

Karakteristik Blended Learning

Sama seperti model pembelajaran lainnya, pembelajaran daring dan luring yang dikenal sebagai blended learning ini juga memiliki karakteristik tersendiri. Yang pertama yaitu menggabungkan berbagai macam model pembelajaran, yakni konvensional dan belajar online. Dimana blended learning hadir sebagai pelengkap e-learning.

Model pembelajaran blended learning ini berfokus pada pelajar yang diharapkan bisa mandiri untuk bertanggung jawab serta menyelesaikan pembelajarannya. Lalu karakteristik yang kedua yaitu mengkombinasikan belajar mandiri melalui online dan pengajaran secara langsung. Yang mana blended learning menggunakan pendekatan teknologi dengan sumber belajar tatap muka bersama pengajar.

Dalam hal ini, guru dan orang tua memiliki peran yang hampir sama untuk pendidikan anak. Baik guru maupun orang tua perlu turut andil memantau jalannya pembelajarannya supaya tetap kondusif, efektif, serta efisien. Apalagi model belajar blended learning ini akan memberikan fasilitas belajar yang sensitif, khususnya bagi berbagai perbedaan karakter psikologis yang dimiliki anak.

Manfaat dan Tujuan Blended Learning

Terdapat beberapa manfaat dan tujuan yang diharapkan terpenuhi setelah model pembelajaran blended learning diaplikasikan. Seperti kegiatan belajar mengajar yang lebih fleksibel, interaksi dan keterlibatan siswa menjadi lebih meningkat, meningkatkan hasil dan minat belajar peserta didik, meningkatkan kepuasan belajar, dan meningkatkan partisipasi di pembelajaran konvensional.

Beberapa aspek tersebut akan terpenuhi ketika pembelajaran daring dan luring dilakukan dengan optimal. Dan diperlukan desain pembelajaran yang apik untuk mengimbangi model belajar ini, dengan kesinambungan antara materi yang diajarkan baik secara daring maupun luring kepada para peserta didik.

Model pembelajaran blended learning saat ini disebut sebut sebagai solusi di tengah masa pandemi. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa model belajar seperti ini akan terus dilakukan meskipun pandemi sudah usai. Salah satu alasannya adalah karena blended learning dinilai sangat fleksibel, dan dapat memberikan banyak manfaat dari masing masing metode baik online maupun offline.