Kerusakan Saraf Dapat Buat Orang Terkena Akalasia

 

Akalasia atau dalam istilah klinis dikenal juga bernama Esophageal Aperistaltis, sebagai keadaan lenyapnya kekuatan tenggorokan (esofagus) untuk menggerakkan minuman atau makanan dari mulut ke lambung. Penyakit ini umumnya terjadi dari mereka yang sudah lansia, tapi tidak tutup peluang untuk terjadi pada kelompok umur yang lain.

 

Orang yang menderita akalasia akan alami masalah pada tenggorokan, yang disebut aliran pengantar makanan dari mulut ke lambung. Tenggorokan mempunyai sebuah cincin otot yang disebutkan sfingter esofagus (esophagus sphincter), yang berada pada bagian bawah dan melingkari esofagus pas di atas pintu masuk ke arah lambung.

 

Otot sfingter ini umumnya bekerja untuk buka dan tutup tenggorokan sama sesuai keperluan. Saat proses penelanan makanan berjalan, esofagus akan kontraksi, yang dikatakan sebagai gerak peristaltik. Gerak peristaltik ini akan membuat sfingter esofagus melembek dan memberikan jalan pada makanan untuk masuk ke lambung.

 

Saat orang alami akalasia, sfingter esofagus akan tidak berhasil berelaksasi atau melembek, hingga mengakibatkan makanan tidak dapat masuk ke lambung. Makanan akan menimbun pada bagian bawah tenggorokan atau naik kembali lagi ke pangkal tenggorokan.

 

Disebabkan karena Kerusakan Saraf

Walau belumlah diketahui pemicu tentunya, akalasia umumnya muncul karena ada kerusakan saraf di bagian sfingter esofagus sisi bawah. Mengakibatkan, proses pembukaan lajur perjalanan makanan ke lambung terusik. Kerusakan saraf pada sfingter esofagus juga dipacu oleh faktor-faktor berikut ini:

 

  1. Gangguan Mekanisme Imun.

Ada kekeliruan mekanisme imun yang serang sel saraf tenggorokan, hingga membuat alami pengurangan peranan.

 

  1. Faktor Turunan.

Orang-tua yang mempunyai kisah akalasia mempunyai potensi menurunkannya pada anak.

 

  1. Infeksi Virus.

Kerusakan saraf pada sfingter esofagus dapat disebabkan karena ada infeksi virus, misalnya virus herpes.

 

Tanda-tanda yang Dirasakan

Tanda-tanda akalasia umumnya ada dengan bertahap dan akan makin kronis seiring berjalannya waktu. Gejala-gejala berikut biasanya dirasakan oleh mereka yang diserang akalasia:

 

  1. Disfagia

Keadaan saat penderita kesusahan menelan minuman atau makanan. Orang yang alami akalasia umumnya akan berasa benar-benar kesakitan saat menelan makanan.

 

  1. Heartburn

Terusiknya proses melembek dan tutup pada sfingter esofagus akan membuat asam lambung gampang naik ke tenggorokan, dan memunculkan rasa terbakar pada dada dan tenggorokan (heartburn).

 

  1. Regurgitasi

Asam lambung yang naik ke tenggorokan itu akan mengakibatkan rasa panas dan perih pada bagian ulu hati. Keadaan berikut yang disebutkan regurgitasi.

 

  1. Muntah yang Mengucur dari Mulut

Tidak berhasilnya makanan yang sudah ditelan untuk ke arah lambung akan mengakibatkan 2 peluang, tertumpuk di bawah tenggorokan atau naik kembali ke arah mulut. Bila makanan itu kembali naik ke dalam mulut, orang yang alami akalasia akan muntah yang mengucur tanpa diakui.

Baca juga: pilihan setelah lulus sma

visit pare