Hipertensi atau hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik di atas 140 mm Hg dan tekanan darah diastolik di atas 90 mm Hg dengan dua kali pengukuran yang dilakukan dengan selang waktu lima menit dengan istirahat/tenang yang cukup.
Pengaruh
Tekanan darah tinggi (permanen) jangka panjang dapat merusak ginjal (gagal ginjal), jantung (serangan jantung) dan otak (menyebabkan stroke) jika tidak didiagnosis dini dan ditangani secara memadai.
1) Hati
Gagal jantung kongestif adalah suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah yang dibutuhkan tubuh. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh kerusakan pada otot jantung atau sistem kelistrikan jantung. Nyeri dada, juga dikenal sebagai angina; Gagal jantung terjadi ketika suplai darah ke jantung tersumbat dan sel-sel otot jantung mati karena kekurangan oksigen. Semakin banyak aliran darah yang terhambat, semakin besar kerusakan pada jantung.
2) stroke
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah yang lemah pecah. Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah otak, maka terjadilah pendarahan otak, yang dapat menyebabkan kematian atau kelumpuhan di beberapa bagian tubuh. Tekanan darah tinggi dapat merusak atau menyumbat arteri yang memasok darah dan oksigen ke otak, menyebabkan stroke.
3) kerusakan ginjal
Peningkatan tekanan darah pada dinding pembuluh darah menyebabkan kapiler glomerulus di ginjal mengencang, sehingga kerjanya sebagai penyaring darah terganggu. Selain itu, dapat mempengaruhi aliran glomerulus, yang menyebabkan urin bercampur dengan protein.
4) Kerusakan visual
Tekanan darah tinggi menyebabkan pembuluh darah di mata pecah, mengakibatkan penglihatan kabur atau kehilangan penglihatan.
Banyak penderita hipertensi dengan tekanan darah yang tidak terkontrol dan jumlahnya semakin meningkat. Tekanan darah tinggi adalah silent killer yang gejalanya dapat bervariasi dari orang ke orang dan memiliki gejala yang mirip dengan penyakit lain. Gejalanya meliputi sakit kepala/berat di leher, mual, jantung berdebar, pusing, penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus), dan mimisan.
Selain itu, tekanan darah tinggi dibagi menjadi:
a. Hipertensi primer/hipertensi esensialaku;
Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya (idiopatik) meskipun berhubungan dengan faktor gaya hidup seperti tidak aktif dan pola makan. Ini terjadi pada 90% pasien hipertensi.
b. Hipertensi sekunder/hipertensi esensialaku;
Hipertensi dengan penyebab yang diketahui. Penyakit ginjal merupakan penyebab 5-10% tekanan darah tinggi. Sekitar 1-2% kasus disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon atau penggunaan herbal tertentu (misalnya pil KB).
Berdasarkan bentuk tekanan darah tinggi
Tekanan darah diastolik (tekanan darah diastolik), tekanan darah tinggi campuran (tekanan darah sistolik dan diastolik tinggi), tekanan darah sistolik (tekanan darah sistolik terisolasi).
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular (PTM) dan faktor risiko hipertensi antara lain usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, keturunan (faktor risiko yang tidak dapat diubah/dikendalikan), kebiasaan merokok, asupan garam, konsumsi lemak jenuh, penggunaan peralatan masak bekas. . Minyak, kebiasaan minum, minuman beralkohol, obesitas, kurang olahraga, stres, penggunaan estrogen.
menekankan Kecemasan, ketakutan, nyeri, dan stres emosional menyebabkan stimulasi simpatis jangka panjang yang mengakibatkan vasokonstriksi, peningkatan curah jantung, resistensi pembuluh darah, dan peningkatan produksi renin. Peningkatan renin mengaktifkan mekanisme angiotensin dan meningkatkan sekresi aldosteron, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Pencegahan
· Kurangi konsumsi makanan dengan kandungan garam tinggi.
· Gunakan lebih banyak sayuran dan buah-buahan.
· Berhenti merokok dan kurangi konsumsi alkohol.
· Pengendalian berat.
· Berolahraga secara teratur; Hal ini dapat mengurangi kekuatan pembuluh darah yang menyebabkan tekanan darah tinggi.
· Santai atau rilekskan pikiran Anda.
Olahraga juga dianjurkan bagi penderita tekanan darah tinggi, seperti jalan kaki, lari, jogging, bersepeda selama 20-25 menit, 3-5 kali seminggu. Penting juga untuk mendapatkan istirahat yang cukup (6-8 jam) dan mengontrol stres. Jika Anda memilih untuk menggunakan penanganan tertentu untuk menurunkan tekanan darah, yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter.
Ada juga makanan yang harus dihindari oleh penderita tekanan darah tinggi:
· Makanan kaya lemak (otak, ginjal, paru-paru, minyak kelapa, lemak babi).
· Makanan yang disiapkan menggunakan garam natrium (biskuit, kerupuk, keripik, dan makanan kering asin).
· Makanan dan minuman kaleng (sarden, sosis, daging jagung, sayuran dan buah-buahan kaleng, minuman ringan).
· Makanan yang diawetkan (goreng, acar sayur/buah, gorengan, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
· Susu full cream, mentega, margarin, keju mayonaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).
· Bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, sambal, tauko dan bumbu lainnya umumnya mengandung garam natrium.
· Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tapioka. Sumber Artikel emergency treatment for high blood pressure at home