Jalani kehidupan setiap hari membuat kita harus bertemu dengan beragam keadaan yang diharap atau tidak. Ini tidak tutup peluang untuk kita sebagai pribadi alami peristiwa tidak membahagiakan atau bahkan juga traumatis. Peristiwa-kejadian ini kadang memberi dampak tertentu untuk pribadi, dari tidak ada berpengaruh sampai mengusik kehidupan setiap hari.
7 Pertanda Kamu Perlu Diskusi Psikologi
Pada pribadi atau barisan tertentu yang mempunyai dukungan sistem dan coping taktikes yang pas, peristiwa tidak membahagiakan atau traumatis bisa jadi tidak memunculkan imbas memiliki arti. Akan tetapi, pada barisan yang lain tidak begitu untung, keadaan atau stimulan yang dipandang lumrah bisa memunculkan imbas negatif dan memunculkan masalah pada pribadi itu.
Sebagai contoh, sebuah riset yang sudah dilakukan oleh Tajalli, Sobhi dan Ganbaripanah (2010) memperlihatkan jika tingginya tingkat permasalahan setiap hari atau daily hassle memengaruhi rendahnya tingkat sehat psikis pada pribadi yang berkaitan.
Table of Contents
– Data Lapangan
– Factor Tidak Cari Kontribusi Psikis
– Pertanda Kamu Perlu Diskusi Psikologi
– 1. Berasa bukan jadi diri kita
– 2. Peralihan situasi hati
– 3. Ada sikap beresiko sebagai wujud coping
– 4. Kurang produktif di kehidupan setiap hari
– 5. Ada masalah dalam rawat diri
– 6.Ada waham dan fantasi
– 7. Timbulnya hati, gagasan atau usaha mencederai diri atau bunuh diri
Data Lapangan
Berdasar data yang dipublikasi oleh World Health Organization atau WHO (t.t.) dijumpai jika sampai tahun 2017, minimal ada 20% anak dan remaja yang mempunyai masalah kesehatan psikis. Data dari WHO (t.t.) memperlihatkan jika dari beberapa masalah psikis, ada minimal dua masalah yang tersering dijumpai yaitu kekhawatiran dan stres.
Meski begitu, keadaan masalah psikis ini masih sedikit memperoleh perhatian oleh warga baik di Indonesia atau di penjuru dunia lainnya. Misalkan saja di Amerika Serikat yang mana sebagai negara adidaya, prosentase penduduknya untuk cari kontribusi atas masalah psikis yang dirasakan masih termasuk rendah.
Tidak itu saja, Carol Alter (dalam Leonhardt, 2021) menerangkan jika masalah psikis di Amerika Serikat masih under-diagnosed (kurang terdiagnosa), undertreatment (kurang perawatan) atau bahkan juga tidak mendapatkan perawatan sama sekalipun.
Factor Tidak Cari Kontribusi Psikis
Rendahnya prosentase pribadi yang cari kontribusi dan memperoleh perawatan untuk masalah psikis yang dirasakan bisa karena banyak hal. Hasil beberapa riset memperlihatkan jika faktor individu, stigma, agama dan religiusitas, ekonomi, mekanisme sekolah, tersedianya dan aksesbilitas service sampai factor budaya seperti adat, etika dan nilai (Maneze dkk., 2015; Planey dkk., 2019).
Factor yang lain tidak kalah besar dalam memengaruhi pribadi untuk cari kontribusi perawatan masalah psikis ialah rendahnya pengetahuan dan literatur akan masalah psikis tersebut (Maneze dkk., 2015). Walau sebenarnya, therapy psikologi efisien dalam perawatan masalah psikis.
Terkait dengan hal itu, artikel ini diatur mempunyai tujuan untuk menolong tingkatkan sikap cari kontribusi dan diskusi psikologi dengan tingkatkan pengetahuan akan pertanda biasanya.
Pertanda Kamu Perlu Diskusi Psikologi
Berdasar beragam sumber, ada minimal tujuh pertanda yang umumnya dijumpai pada keadaan masalah psikis di beberapa seluruh dunia. Ke-7 pertanda itu perlu memperoleh perhatian lebih sebab menjadi satu sirene jika Anda membutuhkan kontribusi dari tenaga medis psikis professional baik psikiater atau psikolog. Berikut sebagai tujuh pertanda itu.
1. Berasa bukan jadi diri kita
Hati ini bisa ada karena peralihan emosi yang berarti, seperti tidak dapat atau kesusahan lakukan hal yang umumnya dilaksanakan, berasa geram berkelanjutan dan tidak bisa dikendalikan.
Disamping itu, wujud lain dari berasa bukan jadi diri kita bisa kelihatan dari sikap mulai seperti selera makan, jadwal tidur dan lain-lain yang kebalikannya dengan keadaan umumnya (Sack, 2013). Misalkan kehilangan selera makan, umumnya tidur on time jadi kesusahan tidur atau kerap terjaga dan lain-lain.
2. Peralihan situasi hati
Situasi hati atau suasana hati yang berbeda sebagai hal yang lumrah terjadi pada tiap pribadi. Tetapi tidak dengan peralihan situasi hati terjadi secara berlebihan dan berarti.
Peralihan berlebihan yang terjadi pada situasi hati seorang menjadi pertanda dari masalah psikis tertentu yang penting untuk dikeduk lebih dalam oleh pakar kesehatan psikis (Early signs and intervention with psikis illness, t.t.; Schimelpfening, 2020).
3. Ada sikap beresiko sebagai wujud coping
Sikap beresiko bisa ada pada pribadi dengan bermacam wujud, seperti penyimpangan narkotika, konsumsi minuman mengandung alkohol terlalu berlebih, makan tidak termonitor dan lain-lain.
Pribadi dengan keadaan masalah psikis tertentu mempunyai kecondongan untuk meningkatkan sikap itu atau sikap beresiko yang lain walau tahu imbas jelek yang hendak dirasakan (Sack, 2013).
Misalkan saja, ada banyak kasus yang mana pribadi makan makanan dalam jumlah yang banyak dan tidak termonitor dengan keinginan sanggup kurangi depresi yang dirasakan atau minimal mengubah perhatiannya dari penyebab depresi.
4. Kurang produktif di kehidupan setiap hari
Berasa kurang produktif kemungkinan kerap dirasakan khususnya dalam beberapa kondisi tertentu, tapi saat keproduktifan dalam kegiatan setiap hari turun karena kegundahan sampai ada sikap yang tidak terorganisir menjadi pertanda tertentu untuk timbulnya masalah psikis tertentu (Early signs and intervention with psikis illness, t.t.).
Yang diartikan oleh kurang produktif di sini misalkan saja seperti sepanjang beberapa pekan terakhir seorang tidak sanggup lakukan aktivitas umumnya (kerjakan pekerjaan kuliah, pekerjaan kantor dan lain-lain) karena terus diliputi rasa resah atau bahkan juga tanpa argumen yang terang.
5. Ada masalah dalam rawat diri
Sebagai seorang pribadi telah semestinya kita jaga kebersihan diri dan lingkungan supaya terbebas dari bakteri atau virus yang bisa mencelakakan diri. Akan tetapi, pada pribadi yang alami masalah psikis pada jenjang tertentu kekuatan untuk menjaga diri mereka terusik secara berarti (Early signs and intervention with psikis illness, t.t.).
Saat pribadi alami masalah psikis yang berat, ketakmampuan menjaga diri bisa berupa tidak sanggup mandi, ganti baju, makan dan bab atau kecil sendiri (Yusuf dkk., 2017).
6.Ada waham dan fantasi
Waham sebagai keadaan di mana pribadi mempunyai kepercayaan yang keliru, yang mana dia yakini jika suatu hal betul walau sebenarnya sebenarnya tidak (Early signs and intervention with psikis illness, t.t.). Sebagai contoh, seorang dengan berasa jika dia ialah orang yang berkekuatan hebat yang bisa memunculkan gempa besar dan tsunami.
Dan fantasi diartikan sebagai sebuah pemahaman sensori yang keliru tapi berasa riil dan bisa dipercayai walau tidak ada stimulan external (Hallucination, t.t.). Seperti penuturannya fantasi bisa terjadi pada beragam indra, misalkan saja indra penciuman yang aman pribadi berasa mencium suatu hal yang tidak selaras ataukah bahkan juga tidak ada stimulan externalnya.
7. Timbulnya hati, gagasan atau usaha mencederai diri atau bunuh diri
Point ke-7 ini sebagai salah satunya poin penting dan perlu memperoleh perhatian extra. Pemikiran-pemikiran atau usaha untuk mencederai diri atau self-harm baik mempunyai tujuan untuk bunuh diri atau tidak yang sudah dilakukan pribadi itu perlu untuk jadi perhatian dan membutuhkan kontribusi professional selekasnya (Early signs and intervention with psikis illness, t.t.).
Bila Anda mendapati satu atau gabungan dari beberapa pertanda yang mengusik kegiatan Anda, karena itu tidak boleh sangsi untuk cari kontribusi professional baik psikiater atau psikolog. Ini karena makin cepat kita memperoleh diagnosis karena itu makin cepat kita memperoleh perawatan yang sesuai keadaan yang ada.
Penting diingat kembali, jika tujuh pertanda itu diberi tidak untuk lakukan self-diagnose, tetapi menolong pribadi untuk mengenal pertanda dasar dari masalah psikis yang penting ditanyakan selanjutnya dengan psikiater atau psikolog.
kunjungi juga asukoe.id