7 Hal Ini Akan Selalu Melekat di Diri Arek Suroboyo

Apakah Anda pernah berbicara dengan orang dari Jawa Timur? Bagaimana dengan yang berasal dari Suroboyo dan sekitarnya? Tentunya Anda merasa berbeda dengannya.

Entah bagaimana caranya, bagaimana berbicara, bagaimana cara berpikir dan banyak perbedaan antara pria sekitar Surabaya dan Indonesia yang berasal dari daerah lain.

Temukan peluang usaha terbaru, ada banyak ide usaha yang bisa kamu jalankan hanya dengan modal kecil, silahkan bisa klik tautan tersebut.

1. Terlihat tegas, Dia tidak akan mundur jika dia benar

Mungkin karena kehidupan di Surabaya kelihatannya sulit. Dengan banyaknya warga Surabaya yang semakin memperebutkan kehidupan, wajar jika Arek Suroboyo harus bertindak tegas. Toh cuaca di Surabaya memang panas banget.

Lebih banyak mendekorasi karakter tegas di daerah Suroboyo. Mungkin karena kehidupan di Surabaya kelihatannya sulit. Dengan banyaknya warga Surabaya yang semakin memperebutkan kehidupan, wajar jika Arek Suroboyo harus bertindak tegas. Toh cuaca di Surabaya memang panas banget. Lebih banyak mendekorasi karakter tegas di daerah Suroboyo.

2. Meski Arek Suroboyo dikenal Tegas, Jika melawak dijamin akan tertawa terbahak-bahak

Apa kamu kenal Kartolo? atau kelompok Srimulat? Ya sejatine arek Jawa Timur. Jangan salah, grup komedi ternama se-nusantara ini lahir di Suroboyo, Kakak.

Ia sukses membanting perut orang Indonesia dengan lelucon khasnya. Walaupun lelucon khas Surabaya terkesan tidak sopan dengan kecenderungan berbicara terus terang, namun hal tersebut merupakan karakter masyarakat Surabaya.

3. Jika berbicara bahasanya, dialek Jawa Arek Suroboyo jelas berbeda dengan bahasa Jawa lainnya. Medhok Suroboyo terasa kental di telinganya

Kalian Suroboyoan yang sudah ngobrol dengan pelosok Jogja dan sekitarnya pasti ketinggalan komunikasi seperti itu. Karena ada sedikit perbedaan arti kata di Jawa Timur dan Jogja, padahal sama-sama menggunakan bahasa Jawa lho. Jadi sangat sering ketahuan ketika Anda dan teman-teman dari Yogyakarta sedang mengobrol.

Selain berbeda kata, Surabaya juga memiliki suara yang berbeda dengan wilayah Jawa lainnya. Medhok Surabaya adalah perusahaan terbesar dan cenderung tidak sopan. Yang perlu Anda ketahui bahwa diejek adalah salah satu bentuk lelucon.

4. Bahasa Suroboyo identik dengan Hiperbola. Penambahan huruf U adalah buktinya

Cobalah berbicara dengan orang yang ingin ke Surabaya dan sekitarnya. Pasti kamu tahu yang sebenarnya. Saya tidak tahu dasar-dasarnya atau siapa yang memulainya, tetapi penambahan U dalam beberapa kata sangat saling melengkapi sehingga terasa memuaskan untuk dikatakan.

Bahkan, Arek Suroboyo bisa mengatakan, “rapi” atau “cantik” atau “endel” seperti biasa. Tapi rasanya tidak puas tanpa penambahan U di awal.

5. Bagi Arek Suroboyo, akhir kata juga perlu ditambah dengan huruf A. Hal inilah yang menyebabkannya terasa sempurna

Ya, melegakan jika ada tambahan A di akhir kata. Ini tidak berarti bahwa harus ada A di akhir setiap kata. Namun biasanya sufiks A digunakan jika Anda ingin melampiaskan amarah Anda untuk sementara. Memang, Suroboyo tidak selamanya menggunakan sufiks A untuk selamanya. Tapi untuk kepuasan saya, sufiks A masih diucapkan dengan setia.

6. Suroboyo tanpa Jancuk ibarat sayur tanpa garam; kurang menarik

Seperti sayuran tanpa garam. Seperti langit tanpa awan. Seperti malam tanpa bintang. Arek Suroboyo yang tidak mengenal Jancuk secara hukum belum mengaku sebagai Arek Suroboyo. Tidak peduli di Jawa Timur atau bahkan di kota-kota luar negeri, Jancuk Anda akan setia kepada Anda.

Jancuk tidak selalu berarti emosi, itu bisa berarti bahwa pertemanan kalian telah mencapai tingkatan jika tidak salah. Jancuk benar-benar sebuah kata yang memiliki sejuta arti. Cocok untuk mewakili masyarakat Surabaya.

7. Meski kerap dituding tidak sopan, Arek Suroboyo sebenarnya memiliki hati yang lembut

Inilah poin-poin yang tidak akan dilupakan dari lingkungan Suroboyo. Memang Arek Suroboyo sejak lama identik dengan sesuatu yang berbau kuat dan berkarakter kuat. Tak ayal, jika dilihat dari cara mengatakan, meski keduanya sama-sama Jawa Arek Surabaya paling ofensif.

Tapi jangan salah. Meski sering dinilai kasar, Arek Suroboyo sebenarnya memiliki sifat suka menolong yang kuat. Solidaritas masyarakat Surabaya menjadi buktinya.

Anda bisa melihat betapa suksesnya program walikota Surabaya. Hal itu juga terlihat dari agregat penghargaan yang diterima Surabaya. Bukan tidak mungkin semua ini bisa dilakukan tanpa kerja sama masyarakat.